Mamuju – Mewakili Danrem 142/Tatag, Kasrem 142/Tatag Kolonel Inf Hadi Purwo Subroto, S.A.B., M.M menjadi Narasumber dalam kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting bagi Tokoh Agama Tingkat Provinsi Sulawesi Barat di Hotel Quin Park Jln. Abdul Malik Pattana Endeng Kel. Rangas Kec. Simboro Kab. Mamuju Prov. Sulbar. Jumat (15/9/2023).
Baca juga:
Anies Bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia
|
Kasrem 142/Tatag dalam kegiatan ini menjadi Narasumber menyampaikan bahwa kami bersama-sama PJ Gubernur, Kapolda termasuk juga dari BKKBN dan Instansi terkait lainnya, kita diskusi di Polda berkaitan dengan Stunting, Jadi sekarang kita fokus terhadap penanganan stunting khususnya diwilayah Sulbar, ” ucap Kolonel Hadi.
“ Posisi stunting di Sulbar itu masuk 3 besar dan itu bukan suatu angka atau ranking yang harus kita banggakan, kami memerintahkan kepada para babinsa dan perangkat desa lainnya di wilayah untuk membantu dan mendorong masyarakat agar memeriksakan bayi nya secara berkala ke posyandu, ” tegas Kasrem 142/Tatag
Lanjut dikatakan stunting terjadi disebabkan beberapa faktor diantara adalah pernikahan dini serta Kurangnya pengetahuan tentang gizi selama kehamilan dan menganggap bahwa makan bergizi itu mahal.
“ Persoalan pernikahan dini tidak boleh dianggap remeh, karena menjadi penyebab tingginya anak penderita stunting di Mamuju, Anak yang menikah di usia yang belum matang, pasti akan berdampak pada keturunannya, sebab alat reproduksi belum siap, dan mempengaruhi tumbuh kembang anak dan mengakibatkan terjadinya stunting sehingga pernikahan dini harus dicegah, ” harap Kasrem 142/Tatag
“ Intinya adalah dibutuhkannya pengawasan orang tua dalam mendidik anak agar tidak terjadinya pernikahan dini di masyarakat, khususnya di wilayah Sulbar.
Sesuai dengan program Nasional Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting kita harus bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang maju, bebas dari stunting menuju indonesia emas 2045.